Meski Masa Pandemi, Dikpora Wonosobo Dorong Masyarakat Jaga Kesadaran Pendidikan
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Wonosobo mendorong masyarakat untuk tetap menjaga kesadaran bidang pendidikan, meski di era pandemi. Situasi tersebut tidak bisa dijadikan alasan anak usia sekolah tidak bersekolah. “Masyarakat tetap untuk mengutamakan masalah pendidikan. Sebab ini menyangkut masa depan bangsa, kualitas sumber daya manusia harus terus ditingkatkan. Tantangan perjalanan bangsa kedepan semakin sulit dan persaingan semakin ketat,” ucap Sekretaris Dikpora Wonosobo, Dr Musofa saat menjadi nara sumber sosialiasi Wajar Dikdas 12 tahun pada program TMMD di Desa Kwadungan Kalikajar. Menurutnya, saat ini di desa masih ditemukan anak yang hanya tamat SD walaupun jumlahnya sedikit. Sedangkan hanya tamat SMP jumlahnya agak banyak. Di sisi lain yang tidak tamat SMA lebih banyak lagi. Padahal persaingan dunia kerja dibutuhkan tenaga yang mempunyai keahlian. “Situasi saat ini, peluang pasar kerja membutuhkan sumber daya manusia yang bagus dan memiliki keahlian, jika tidak sekolah, peluang untuk mendapatkan pekerjaan akan semakin susah,” katanya. Untuk itu melalui program TMMD, pihaknya menggugah masyarakat agar mengajak generasi mudanya mau sekolah minimal SMA karena untuk wajib belajar 12 tahun, meski kebijakan tersebut masih dalam proses. “Kita mendorong minimal lulus SMA atau sederajat,” ujarnya. Terkait dengan situasi pandemi saati ini, Musofa mengajak peran orang tua agar lebih memperhatikan anak – anak dalam belajar, sekolah jangan asal berangkat, akan tetapi anak – anak betul – betul mengerti dan mampu apa yang diajarkan di sekolah. “Apalagi saat musim pandemi seperti ini anak – anak belajar lewat online, menggunakan internet. Jika orang tua tidak peduli maka bahaya internet sangatlah besar,” ucapnya. Baca Juga HUT ke-17 VOC Old Bikers 17 Dihadiri 30 Komunitas Sepeda Selain pendidikan, program TMMD juga menghadirkan pembicara dari Lingkungan Hidup untuk menjelaskan soal pengelola sampah di Wonosobo. Kabid Pertamanan dan Kebersihan, Oman Yanto menyampaikan, TPA Wonosobo saat ini kondisinya sudah over kapasitas. Ini disebabkan karena ada kesalahan yang terjadi diwilayah yaitu semua sampah dari Desa – desa langsung dibuang ke TPA. Padahal dari sampah tersebut seharusnya dipisah terlebih dahulu. “Mana sampah yang bisa kita manfaatkan kembali. Jadi yang dibuang ke TPA itu benar – benar sampah yang tidak bisa digunakan lagi seperti bekas lampu, barang elektronik dan sebagainya. Jika itu diterpakan maka sampah yang dibuang ke TPA itu hanya sekitar 40 % saja,” katanya. Menurutnya, Jika sampah dikelola secara baik banyak manfaat yang bisa diperoleh seperti menciptakan lapangan pekerjaan, menambah nilai ekonomi keluarga, TPA tidak cepat penuh dan masih banyak lagi manfaat yang diperoleh. “Dan yang terpenting adalah lingkungan menjadi bersih, jika lingkungan bersih maka masyarakat menjadi lebih sehat. Untuk itu harapan dari penyuluh diharapkan semua masyarakat bisa mengelola sampah dilingkungan rumah tangga masing – masing. Kita mulai dari lingkungan sendiri baru merambah ke yang lain,” pungkasnya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: